Apple Martin Menghidupkan Kembali Gaun Ikonik Ibu Gwyneth Paltrow tahun 1996 di Karpet Merah

3

Apple Martin, putri aktris Gwyneth Paltrow dan musisi Chris Martin, baru-baru ini melangkah ke karpet merah dengan mengenakan gaun halter Calvin Klein hitam yang sama dengan yang dikenakan ibunya pada pemutaran perdana Emma tahun 1996. Momen tersebut langsung memicu nostalgia, karena pemain berusia 21 tahun itu memiliki kemiripan yang mencolok dengan Paltrow dalam balutan gaun vintage.

Momen Mode Generasi

Kebangkitan tersebut terjadi pada pemutaran perdana film Paltrow, Marty Supreme, di mana Apple menata gaun tersebut dengan gaya updo dan anting berlian yang terinspirasi tahun 90an. Foto-foto yang beredar secara online segera menarik perbandingan dengan penampilan asli Paltrow pada tahun 1996 dalam balutan gaun yang sama, dan para pengamat mencatat adanya kemiripan yang luar biasa baik dalam pakaian maupun gaya rambut. Ini bukanlah pilihan yang spontan; ibu dan anak perempuannya sebelumnya telah mendiskusikan pakaian bersama mereka.

Warisan Vintage

Dalam wawancara bulan September dengan Vogue, Paltrow mengungkapkan bahwa Apple sering meminjam dari banyak koleksi karya desainer tahun 90-an miliknya, termasuk Calvin Klein dan Prada. “Dia menarik segala macam hal,” kata Paltrow, seraya menambahkan bahwa Apple bahkan bereksperimen dengan gaun Oscar milik ibunya. Kebiasaan ini menyoroti tren yang berkembang di kalangan selebritas muda yang memilih fesyen vintage dan pusaka keluarga daripada hanya mengandalkan barang-barang desainer baru.

Lemari Pakaian Direncanakan Puluhan Tahun Sebelumnya

Paltrow mengaku menyimpan pakaian untuk Apple jauh sebelum putrinya lahir, dan memandang setiap pakaian sebagai kapsul waktu. “Saya tidak hanya melihat puncaknya,” jelasnya, “Saya melihat suatu momen dalam hidup saya.” Tingkat pandangan jauh ke depan seperti ini bukanlah hal yang aneh di kalangan selebritas yang memiliki banyak koleksi fesyen, karena mereka sering kali menyadari potensi untuk digunakan oleh anggota keluarga atau nilai jual kembali di masa depan.

Pengaruh Gaya

Apple sendiri memuji pendekatan ibunya yang tak kenal takut terhadap fesyen yang telah membentuk kepercayaan dirinya. “Dia sangat keren dalam hal fashion,” kata Apple kepada Vogue. Pengaruh antargenerasi ini menggarisbawahi bagaimana pilihan gaya dapat menularkan preferensi estetika dan rasa percaya diri yang lebih luas.

Momen ini menggarisbawahi sifat siklus fesyen, di mana produk-produk vintage dilahirkan kembali melalui generasi baru, dengan membawa gaya dan nilai sentimental.

Acara ini berfungsi sebagai pengingat bahwa fesyen bukan sekadar tentang tren—tetapi tentang sejarah, warisan, dan hubungan antara orang-orang yang memakainya.